Dibagian awal bukunya Erich Fromm menulisbah
sebenarnya sebagian dari manusia sesungguhnya tengah terperangkap dalam pasungan
zaman modern.Sebagian dari manusia itu sendiri secara eksistensialis tengah
tidak mampu menjawab problem keteralienasian atau keadaan terasing. Sebagian
orang telah gagal mengatasi keterasingannya, hingga pada gilirannya dialari dari
kebebasan yang diberikan oleh alam kepadanya (escape from freedom)...
Kebohongan, kemunafikan dan segala bentuk
kedurjanaan sebenarnya (menguntipbukunyambah Fromm) merupakan bentuk dari usaha
manusia mengatasi eksistensinya yang terasing!
Sebenarhanyasatu yang dapat dilakukan manusia untuk mengatasi keterasingannya tersebut
yaitu dengan cara: Merawatpohon CINTA!
Tapi tunggu dulu, kita jangan terburu-buru mendefinisikan cinta
secara naif.cinta tidak dapat didefinisikan secara linear dimana cintai tuhan yang
berorientasi pada hubungan antara perempuan dan laki-laki yang bersifa tmelankolis.
Salah bersajijikan kita mendefinisikan cinta sepertiitu...
LaluCintaituapa?? Apaitucinta ??
Dari judul bukunya aja udah jelas
‘Art of Loving’, Cinta adalah seni, indah dan terus berkembang, harus dirawat dan
diperjuangkan, benergasih ??menurut saya sendiri kadang – kadang kita musti harus
ngelepasin cinta saat kita ingin menggenggam lebih erat..
Cinta adalah dua di dalam satu, artinya
antara kita satu sama lain dituntut untuk saling mengembangkan dan menghargai keunikan
antara kita dan dengan hal itu lah kita menjadi satu dan merontokan dinding pembatas
diantara kita. Didalam cinta pasti ada perbedaan, tapi karena perbedaan itulah
yang lebih menyatukan kita (beuuuillehh).
Menurut buku ‘Art of Loving’, cinta itu
terutama memberi, bukan menerima. Lalu bagai mana dengan kasih?.Walaupun cinta kasih
mengandung arti hamper bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya.Cinta
lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya,
dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan
secara nyata. Lalu apa kabar dengan suka dan sayang ??
Selain dari mbaherich fromm, Dr. Salito W. Sarwono juga
punya pendapat mengenai cinta itu sendiri. Menurut dia tidak semua unsure cinta
itu sama kuatnya. Kadang – kadan gada yang keterikatannya sangat kuat, tetapi keintiman
atau kemesraanna kurang. Cinta seperti itu mengandung kesetiaan yang amat kuat,
kecemburuannya besar, tetapi dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar,
karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan kemesraan atau keintiman.Misalnya cinta
sahabat karib atau saudara sekandung yang penuh dengan keakraban, tetapi tidak ada
gejolak – gejolak mesra dan orang yang bersangkutan masih lebih setia kepada hal
– hal lain daripada partnernya. Cinta juga dapatdiwarnai dengan kemesraan yang
sangat menggejolak, tetapi unsure keintiman dan keterikatannya yang kurang. Cinta
seperti itu dinamakan cinta yang pincang, karenagaris – garis unsure cintanya
tidak membuat segitiga sama sisi.
Kesimpulan :
Cinta dan kasih
mengandung arti yang hampir sama, tapi antara keduanya terdapat perbedaan,
yaitu cinta lebih mengandung tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan
rasa mengarah kepada yang dicintai. Manusia pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan
dari Cinta kasih dan sayang. Cinta sebuah kebahagiaan, tetapi apabila cinta tidak
sesuaidengan yang diharapkan atau bertolak belakang dari kenyataan maka cinta bisa
sangat menyakitkan dan dalam menjalanin hubungan harus saling percaya satu sama
lain biarti daalam mengalami suatu permasalahan sekecil apapun yang dapat menimbulkan
kecurigaan pada pasangannya sendiri.