Tugas Ilmu Sosial Dasar XIV

Newsth.com – Lagi – lagi kelompok ISIS berulah. Sebelumnya telah melakukan pengeboman di Jakarta yang tepatnya di Jalan MH Thamrin dan Sarinah. Namun kini ancaman dari ISIS kembali datang namun bukan di Indonesia. ISIS saat ini telah mengancam Negara Malaysia dan akan melakukan pengeboman.

Namun pihak kepolisian Malaysia berhasil menangkap seseorany yang diyakini di peri tahkan oleh ISIS untuk melakukan bom bunuh diri di Malaysia. Orang yang merupakan pesuruh ISIStersbut di tangkap oleh pihak kepolisian Malaysia saat berada du dekat stasiun di ibu kota Kuala Lumpur.

Hal ini di katakan oleh Kepala Polisi Malaysia yang bernama Khalid Abu Bakar. Khalid Abu bakar mengemukakan jika seseorang yang akan melakukan bom bunuh diri merupakan pesuruh dari ISIS. Selain itu orang yang ditangkap oleh kepolisian Malaysia juga merupakan warga Negara Malaysia yang berusia sekitar 28 tahun.

Selain itu Khalid juga mengungkapakn jika pemuda tersbut telah menerima perintah dari ISIS dan siap akan meledakkan dirinya. Memang benar seorang pemuda Malaysia ini menerima perintah dari ISIS. Hal ini di buktikan dengan adanya dokumen ISIS yang ada di rumahnya. Dokumen – dokumen tersbut di temukan oleh pihak kepolisian saat melakukkan penggeledahan di rumahnya.

Selain dokumen ISIS yang ditemukan petugas kepolisian juge menemukan pisau. Tak hanya itu ternyata pria yang telah di tangkap tersbut juga telah mengibarkan bendera ISIS di beberapa wilayah di Malaysia.

Nampaknya pihak kepolisian juga menangkap tiga orang lagi di tempat terpisah. Pihak kepolisian menangkap ketiga orang tersbut di Bandara Kuala Lumpur. Penangkapan tersebut terjadi pada tanggal 11 Januari 2016 hari Senin. Diketahui jika pemerintah Turki telah memulangkan mereka setelah di tahan sejak 16 November tahun lalu.

Negara Turki menangkap ketiga warga Negara Malaysia di karenakan ketiga orang tersebut telah berusaha untuk menuju ke Suriah dan akan bergabung dengan ISIS. Polisis Malaysia mengemukakan jika ketiga orang tersbut di rekrut oleh ISIS melalui telegram dan media social FB.

Hingga saat ini pihak kepolisian Malaysia telah menangkap 150 orang yang diduga kuat memiliki keterkaitan dengan ISIS. Selain iyu pihak kepolisian juga berhasi menangkap seseorang yang telah merencanakan serangan bom bunuh diri di sejumlah tempat di Kuala Lumpur.

SUMBER : http://www.newsth.com/ruptik/6498/berita-hari-ini-ancam-hendak-serang-malaysia-pengebom-dari-isis-berhasil-diamankan-kapolisian/

OPINI

Menurut saya, sebagai manusia kita harus mengetahui hal yang sangat penting baik secara dasar maupun secara mendalam. Dalam hal ini masyarakat sangat berpengaruh dalam menciptakan kondisi agama yang baik.

Intinya jika agama dan masyarakat sudah mempunyai hubungan yang baik maka adanya phenomena agama sesat seperti ISIS tidak akan membuat semua masyarakat risau.

Tugas Ilmu Sosial Dasar XIII

JAKARTA, KOMPAS.com — Identitas keberagaman di Indonesia terus diuji dengan beragam tindakan diskriminasi. Selama 14 tahun setelah reformasi, setidaknya ada 2.398 kasus kekerasan dan diskriminasi yang terjadi di Indonesia. Yayasan Denny JA mencatat, dari jumlah itu paling banyak kekerasan terjadi karena berlatar agama/paham agama sebanyak 65 persen. Sisanya, secara berturut-turut adalah kekerasan etnis (20 persen), kekerasan jender (15 persen), dan kekerasan orientasi seksual (5 persen).

“Semenjak reformasi, diskriminasi yang terjadi lebih bersifat priomordial, komunal, bukan seperti diskriminasi ideologi yang terjadi pada masa Orde Baru,” ujar Direktur Yayasan Denny JA, Novriantoni Kahar, Minggu (23/12/2012), dalam jumpa pers di Kantor Lingkaran Survei Indonesia (LSI), di Jakarta.

Dari banyaknya kasus diskriminasi yang terjadi, Yayasan Denny JA mendata setidaknya ada lima kasus diskriminasi terburuk pasca 14 tahun reformasi. Kelima kasus itu dinilai terburuk berdasarkan jumlah korban, lama konflik, luas konflik, kerugian materi, dan frekuensi berita. Setiap variabel diberikan nilai 1-5 kemudian dikalikan dengan bobot masing-masing variabel. Pembobotan skor 50 diberikan pada variabel jumlah korban, skor 40 untuk lamanya konflik, skor 30 untuk luas konflik, skor 20 untuk kerugian materi, dan skor 10 untuk frekuensi berita. Hasilnya, konflik Ambon berada di posisi teratas, yakni dengan nilai 750, kemudian diikuti konflik Sampit (520), kerusuhan Mei 1998 (490), pengungsian Ahmadiyah di Mataram (470), dan konflik Lampung Selatan (330).

“Lima konflik terburuk ini setidaknya telah menghilangkan nyawa 10.000 warga negara Indonesia,” ucap Novriantoni.

Konflik Maluku menjadi konflik kekerasan dengan latar agama yang telah menelan korban terbanyak, yakni 8.000-9.000 orang meninggal dunia, dan telah menyebabkan kerugian materi 29.000 rumah terbakar, 45 masjid, 47 gereja, 719 toko, 38 gedung pemerintahan, dan 4 bank hancur. Rentang konflik yang terjadi juga yang paling lama, yakni sampai 4 tahun.

Sementara konflik Sampit yang berlatar belakang etnis, yakni antara Dayak dan Madura, telah menyebabkan 469 orang meninggal dunia dan 108.000 orang mengungsi. Rentang konfliknya pun mencapai 10 hari. Konflik kerusuhan di Jakarta yang terjadi pada 13-15 Mei 1998 juga tidak kalah hebatnya. Konflik ini menelan korban 1.217 orang meninggal dunia, 85 orang diperkosa, dan 70.000 pengungsi. Meski hanya berlangsung tiga hari, kerugian materi yang ditimbulkan mencapai sekitar Rp 2,5 triliun.

Konflik Ahmadiyah di Transito Mataram telah menyebabkan 9 orang meninggal dunia, 8 orang luka-luka, 9 orang gangguan jiwa, 379 terusir, 9 orang dipaksa cerai, 3 orang keguguran, 61 orang putus sekolah, 45 orang dipersulit KTP, dan 322 orang dipaksa keluar Ahmadiyah. Meski tidak menimbulkan korban jiwa yang besar, konflik ini mendapat sorotan media cukup kuat dan rentang peristiwa pascakonflik selama 8 tahun yang tak jelas bagi nasib para pengungsi.

Konflik kekerasan yang terjadi di Lampung Selatan telah menimbulkan korban 14 orang meninggal dunia dan 1.700 pengungsi. “Secara keseluruhan, negara terlihat mengabaikan konflik-konflik yang sudah terjadi pelanggaran HAM berat. Dalam beberapa kasus bahkan tidak ada pelaku atau otak pelaku kekerasan yang diusut,” katanya.

Sumber :

http://nasional.kompas.com/read/2012/12/23/15154962/Lima.Kasus.Diskriminasi.Terburuk.Pascareformasi

ANALISIS KASUS

Menurut saya kasus diskriminasi tersebut bisa terjadi karena hukum mengenai HAM di Indonesia tersendiri bukan merupakan suatu hal yang penting. Sehingga setiap suku, atau etnis bahkan agama pun kurang mendapat perhatian tertentu jika dikaitkan dengan hukum yang sudah diberlakukan UUD. Dampaknya setiap individu yang memang pada dasarnya memiliki ego tersendiri menganggap diri mereka adalah orang-orang yang paling benar. Apalagi jika bagian dari mereka itu menjadi kaum mayoritas, sehingga kaum minoritas pada suatu daerah akan dikucilkan oleh kaum mayoritas. Pemikiran dia lah yang paling benar, paling hebat akan mendoktrin pikiran dari masyarakat untuk menguasai daerah tempat dimana ia tinggal. Masing-masing ingin merasa menjadi yang terpenting dan ingin menguasai dengan perbandingan pikiran mereka tidak sejalan dengan masyarakat yang lainnya. Itulah sebabnya  mengapa di Indonesia ini masih sering kita temui adan kita dengar tentang kasus mengenai konflik yang merujuk pada diskriminasi hak asasi manusia. Ditambah lagi, masalah-masalah yang sangat merugikan negara ini kurang menjadi sorotan penting dimata hukum. Hanya tertulis pada UUD saja tidak terbentuk pada kehidupan nyatanya.

Tidak hanya hal tersebut, diskriminasi pada berita tersebut bisa juga terjadi dikarenakan melekatnya tradisi budaya yang diyakinkan oleh masyarakat sebelumnya (primodial). Di Indonesia ini banyak sekali budaya yang menyebar pada setiap pulaunya. Dari setiap budaya masing-masing memiliki ciri khas, kebiasaan dan adatnya tersendiri. Mengenai adat kebiasaan pasti akan berbeda dari budaya satu dengan budaya yang lainnya. Bahkan jika dalam suatu agama bisa diambil agama islam ini masing-masing setiap masyarakat yang menganutnya memiliki budaya atau kebiasaan yang mereka bawa dari nenek moyangnya terdahulu. Kemudian mereka migrasi ke suatu wilayah dimana tradisi agama islam mereka berbeda, maka hal inipun akan melatar belakangi terjadinya konflik antar agama. Tentu pasti berujung soal diskriminasi antara penduduk asli dengan penduduk pendatang.

Tugas Ilmu Sosial Dasar XII

1.       Apa yang anda ketahui tentang agama dan masyarakat.

a.       Agama

Menurut saya agama adalah kepercayaan masyarakat untuk mendekatkan diri pada tuhannya dan agama juga berfungsi untuk menjadikan seseorang bertutur kata baik,menjadi seseorang yang religius dan menjadikan seeorang mudah berteman dengan sesama anggota.

b.       Masyarakat

Masyarakat adalah sekumpulan individu-individu yang hidup bersama, bekerja sama untuk memperoleh kepentingan bersama yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat yang ditaati dalam lingkungannya.

2. Bagaimana solusi yang akan diberikan pada masyarakat desa agar tidak melakukan urbanisasi?

a.Mempersulit peraturan proses perpindahan desa ke kota

b.Meningkatkan pelaksanaan siskamling agar masyarakat desa merasa lebih terjamin keamanannya.

c.Pembangunan sarana yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa, seperti KUD dan pembangunan sarana irigasi.

d.Menggalakkan program keluarga berencana untuk menekan laju pertumbuhan penduduk desa.

e.Peningkatan fasilitas kehidupan masyarakat desa, seperti sarana angkutan, kesehatan, jalan, pendidikan dan lain sebagainya.

f.Memperlancar arus lalu lintas yang menghubungkan desa dan kota. Sehingga orang desa yang bekerja di kota tidak usah menetap di kota.

Agama dan Masyarakat

TENTANG AGAMA DAN MASYARAKAT

AGAMA

Agama itu untuk memperkenalkan dan mengajak umat manusia untuk mengenal budaya kasih sayang sehingga semua manusia tidak lagi bersikap seperti binatang dan sekiranya umat beragama tidak saling mengejek dan menghina.

MASYARAKAT

Masyakat itu adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi dalam suatu hubungan sosisal yang berhubungan dan membentuk kelompok yang lebih besar serta memiliki kesamaan budaya, dan tinggal dalam satu wilayah.

SOLUSI AGAR MASYARAKAT DESA TIDAK MELALUKAN URBANISASI??

Mencegah terjadinya urbanisasi terhadap masyarakat desa dengan cara memperbaiki tingkat ekonomi di pedesaan, meningkatkan fasilitas pendidikan dan kesehatan di daerah pedesaan sehingga membuat mereka nyaman tinggal didesa.

Prasangka, Diskriminasi dan Etnosentrisme

PRASANGKA
Prasangka itu seperti berpikiran positif atau negative terhadap orang lain atau prasangka bisa juga dibilang seperti menyimpulkan sesuatu berdasarkan pengalaman, pemikiran dan perasaan yang dangkal terhadap seseorang.Contoh prasangka adalah adanya persaingan antar individu secara berlebihan dalam suatu lingkungan, misalnya persaingan antar karyawan dalam suatu tempat kerja.

DISKRIMINASI
Diskriminasi yaitu bertindak yang memperlakukan seseorang atau satu kelompok secara tidak adil atau kurang baik daripada orang atau kelompok yang lain. Diskriminasi bisa bersifat tidak langsung dan langsung serta diskriminasi itu bisa dapat dilakukan oleh individu ataupun kelompok.contoh diskriminasi adalah Cina sebagai kelompok minoritas, sering menjadi sasaran rasial, walaupun secara yuridis telah menjadi warga negara Indonesia dan dalam UUD 1945 Bab X Pasal 27 dinyatakan bahwa semua warga negara mempunyai kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.

ETNOSENTRISME
Etnosentrisme itu merupakan gejala social yang universal dan dilakukan dengan tidak sadar. Etnosentrime adalah suatu kecenderungan yang menggangap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan sendiri sebagai sesuatu yang mutlak dan dipergunakannya sebagai tolak ukur untuk menilai dan membedakan budaya lain.

MASIH KAH DISKRIMANASI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT DI INDONESIA??
BAGAIMANA CARA MENANGGAPINYA??
Masih banyak, Contoh diskriminasi status ekonomi dan status social :
Secara langsung banyak terjadi di negara kita ini yaitu kebutuhan akan pendidikan, kesehatan dan hal krusial lainnya selalu mendahulukan orang yang lebih berkuasa atau yang mampu dalam segi materi, sehingga orang yang tidak berkuasa dan tidak mampu sering terlantar dan kebutuhannya tidak terpenuhi sehingga menimbulkan kecemburuan social
Menanggapinnya : Dengan mengesampingkan perbedaan-perbedaan yang ada dengan sikap toleransi terhadap perbedaan yang ada. Karena kita harus meyakini toleransi terhadap perbedaan yang ada.