Jumat, 15 April 2016

Menghadapi Dilema dalam Mengambil Keputusan


Dalam menentukan sebuah keputusan dalam kehidupan sehari-hari, harus mempertimbangkan berbagai macam factor, seperti contohnya adalah prinsip. Prinsip yang dipegang teguh  dan  dimiliki seorang manusia akan menentukan dan mempengaruhi pengambilan keputusan ketika menghadapi suatu masalah. Selain  itu, dalam mengambil sebuah keputusan juga harus mempertimbangkan dampak yang akan terjadi terhadap suatu tindakan tersebut. Dalam sebuah buku yang berjudul The Ethical Decision-Making Manual for Helping Professionals, dalam melakukan pengambilan sebuah keputusan terdapat langkah-langkah sebagai berikut,  identifikasi terhadap masalah – identifikasi terhadap standar etika – penentuan kemungkinan perangkap etis – menyusun tanggapan awal – mempertimbangkan konsekuensi tanggapan awal – merencanakan penyelesaian etis – mendapatkan umpan balik – lalu yang terakhir adalah melakukan tindakan. Langkah –langkah diatas sebaiknya dilakukan secara berurutan karena tindakan – tindakan tersebut tersusun sesuai dengan pertimbangan dari berbagai faktor.
Menurut saya, tingkatan sesorang dalam membuat dan menentuka keputusan adalah berbeda-beda.  Keperbedaan ini dikarenakan pengalaman yang dimiliki seseorang juga berbeda-beda. Hal ini sering kita jumpai dalam kehidupan sehari - hari didalam masyarakat, misalnya seseorang yang lebih dewasa akan lebih bijaksana dalam menentukan sebuah keputusan terhadap suatu permasalahan dibandingkan dengan anak-anak. Hal ini disebabkan karena orang yang lebih dewasa sudah berpengalaman dalam menyelesaikan suatu masalah dan memiliki pola pikir yang lebih matang dibandingkan dengan anak-anak.


Contohnya saya sendiri, sesudah saya tamat Sekolah SMA saya bingung mau masuk kepolisian apa kuliah. Setiap hari saya selalu berdebat dengan kedua orang tua saya, karena orang tua saya meminta saya untuk masuk polisi. Akhirnya saya memilih untuk kuliah dalam bidang Teknik Informatika  karena suka main game dan suka dengan fotografi. Teknik Informatika menurut saya, saya juga belom pernah membuat aplikasi dan akhirnya saya mengambil jurusan TI. Walaupun belum begitu ngerti dengan membuat aplikasi saya berusaha bisa memahami nya.

Kamis, 14 April 2016

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR TENTANG MANUSIA & KEADILAN

MANUSIA & KEADILAN

PENGERTIAN KEADILAN
  1. Menurut Aristoteles, Keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia.
  2. Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia  sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
  3. Menurut Socrates, Keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.
  4. Kong Hu Cu berpendapat bahwa Keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya.
  5. Menurut W.J.S Poerwodarminto, kata adil berarti tidak berat sebelah dan tidak semena – mena serta tidak memihak.Secara umum, Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
  6. Berdasarkan kesadaran etis, kita diminta untuk tidak hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban. Jika kita hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban, maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain. Sebaliknya pula jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, maka kita akan mudah diperbudak atau diperas orang lain.



Menurut Pendapat Saya:

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut kamus umum bahasa indonesia susunan W.J.S Poerwadarminta, kata adil berarti tidak berat sebelah atau memihak manapun tidak sewenang-wenang. Sedangkan menurut istilah keadilan adalah  pengakuan dan perlakukan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Menurut Aristoteles  keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia, kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Dengan kata lain keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.





Satu contoh tenang Manusia & Keadilan


Sebagai contoh misalnya seorang maling biji coklat yang hanya mencuri mungkin cuma sekali dan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena masalah ekonomi dan kesenjanagan sosial yang di hadapinya harus merasakan hukuman yang berat atau kurungan walaupun hanya 3-5 bulan tetapi rasanya tidak adil sekali ketika kita melihat seorang mafia kasus seperti gayus tambunan yang kasusnya berat dan banyak merugikan masyarakat terutama masyarakat menengah kebawah,dia memang sama juga seperti maling biji coklat sama-sama mendapat hukuman tetapi apakah proses yang dilakukan terhadap si maling dan gayus itu melaui proses yang sama?tentu tidak,mungkin karena kasus gayus tersebut merugikan negara hingga triliunan jadi harus memalui proses-proses terlebih dahulu,tetapi hukuman yang didapatkannya tidak setimpal dengan apa yang dilakukannya terhadapa negara sedangkan si maling biji coklat dia harus menerima resiko hukuman yang berat juga walaupun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,apakah anda menyadari kalau seorang gayus melaukan korupsi untuk kebutuhan hidup juga seperti si maling biji coklat?tentu kitabisa menilainya sendiri.

Kesimpulannya dalam contoh kasus keadilan ini masih banyak sikap tebang pilih dalam prakteknya tidak seperti apa yang dibicarakan oleh mereka yang duduk di gedung DPR dan MPR sana yang selalu sibuk merevisi undang-undang hukum tetapu percuma saja bila sistem yang ada tidak berjalan sesuai apa yang telah direncanakan. 

Daftar Pustaka